Selasa, 27 Maret 2012

Cinta: dalam Al-Qur'an dan Hadis

Cinta: dalam Al-Qur'an dan Hadis
Dari Al-Qur'an
ومن ٱلناس من يتخذ من دون ٱلله أندادا يحبونہم كحب ٱلله وٱلذين ءامنوا أشد حبا لله ولو يرى ٱلذين ظلموا إذ يرون ٱلعذاب أن ٱلقوة لله جميعا وأن ٱلله شديد ٱلعذاب
"Tapi ada beberapa orang, yang menggantikan Allah dengan saingan, mencintai mereka sebagaimana Allah dicintai. Tapi orang-orang beriman mencintai Allah lebih intens "(QS Al-Baqarah 2:165)
  زين للناس حب الشهوات من النساء والبنين والقناطير المقنطرة من الذهب والفضة والخيل المسومة والأنعام والحرث ذلك متاع الحياة الدنيا والله عنده حسن المآب
"Itu dibuat menarik bagi orang, cinta mereka mendambakan hal, perempuan, anak, menumpuk-up banyak emas dan perak, kuda bermerek, ternak dan akan digarap-lahan. Namun itu untuk menikmati kehidupan duniawi, tetapi Allah, dengan-Nya adalah kepulangan yang indah "(QS. Imran 3:14)
Allah menyukai:
Mereka yang melakukan perbuatan baik (QS. Al-Baqarah 2:195)
Mereka yang meminta kepada-Nya untuk pengampunan ((QS. Al-Baqarah 2:222)
Mereka yang menyucikan diri (QS. Al-Baqarah 2:222)
Mereka yang takut akan Allah (QS. Imran 3:76)
Mereka yang yang sabar (QS. 3:146 Imran)
Mereka yang percaya kepada-Nya (QS. 3:159 Imran)
Mereka yang berlaku adil (QS. Maida 5:42)
Mereka yang berjuang untuk tujuan-Nya (QS. 61:4 Saff)
Mereka yang mengikuti Rasul-Nya (QS. Imran 3:31)
Allah tidak suka:
Para agresor (QS. Al-Baqarah 2:190)
Orang-orang kafir (QS. Imran 3:32)
Mereka yang menimbulkan ketidakadilan (QS. Imran 3:57)
Jahat (QS. Maida 5:64) dan pelaku kejahatan (QS. Al-Baqarah 2:205)
Mereka yang sombong (QS Nisa 4:36)
Mereka yang menghabiskan boros (QS. 6:141 Anaam)
­­­­­­­­­­­                       
  لن تنالوا البر حتى تنفقوا مما تحبون وما تنفقوا من شيء فإن الله به عليم
"Anda tidak akan mencapai kebenaran, kecuali Anda memberikan dari apa yang Anda cintai" (QS. Imran 3:92)
ذلك بأنهم استحبوا الحياة الدنيا على الآخرة وأن الله لا يهدي القوم الكافرين
"Mereka (orang kafir) mencintai kehidupan dunia lebih dari akhirat" (QS. 16:107 Nahl)
  يا أيها الذين آمنوا إن جاءكم فاسق بنبإ فتبينوا أن تصيبوا قوما بجهالة فتصبحوا على ما فعلتم نادمين
واعلموا أن فيكم رسول الله لو يطيعكم في كثير من الأمر لعنتم ولكن الله حبب إليكم الإيمان وزينه في قلوبكم وكره إليكم الكفر
إليكم الكفر والفسوق والعصيان أولئك هم الراشدون
فضلا من الله ونعمة والله عليم حكيم
"O Anda percaya ... Allah telah membuat Anda mencintai Iman, dan membuatnya begitu indah di dalam hati Anda, dan telah membuat Anda membenci kekafiran, imoralitas dan pemberontakan. Ini adalah orang benar. Ini adalah rahmat dan karunia, dari Allah, karena Allah Maha luas dan Maha Bijaksana "(QS. Hujurat 49:6-8)
قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم والله غفور رحيم
"Katakanlah (hai Muhammad)" Jika Anda mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ". QS. Imran (3:31)
  يا ترون. لا تحب أن الله لن يغفر لكم
"O Anda percaya ... Jangan Anda cintai bahwa Allah akan memaafkanmu?" (QS. Noor 24:22)
Hadis:
"Allah SWT berkata: Jika hamba-Ku yang mencintai pertemuan dengan Aku, aku senang bertemu dengannya, dan jika ia membenci pertemuan dengan Aku, aku membenci pertemuan dengannya." (Al-Bukhari)
"Allah mencintai kebaikan ketika Anda menghadapi masalah apapun" (Al-Bukhari dan Muslim)
"Anda tidak akan masuk surga sampai kamu beriman dan Anda tidak akan memiliki iman sampai kamu saling mengasihi. Apakah Anda ingin saya untuk memberitahu Anda sesuatu yang dapat Anda lakukan untuk membuat kamu saling mengasihi? Biasakan untuk menyapa satu sama lain dengan "Assalaamu alaikum" - damai atasmu ". (Muslim)
"Berikan hadiah kepada satu sama lain, karena ini akan membuat kamu saling mengasihi." (Muslim)
"Orang yang paling dicintai oleh Allah SWT pada hari kiamat dan paling dekat kepada-Nya adalah penguasa yang adil. Dan orang yang paling dibenci oleh Allah SWT pada Hari Penghakiman dan terjauh dari-Nya adalah penguasa yang tidak adil "(Tirmizi).
"Jika seorang Muslim mencintai saudara Muslimnya, ia harus memberitahu dia." (Tirmizi)
Allah akan mengatakan pada hari kiamat: "Di manakah mereka yang saling mencintai demi kemuliaan-Ku? Hari ini saya akan tempat tinggal mereka dengan naungan-Ku, karena tidak ada naungan kecuali naungan hari ini saya (muslim) "."
"Allah SWT berkata:" Hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan tidak lebih dicintai oleh Me daripada ibadah yang saya wajibkan atasnya. Hamba-Ku terus berusaha mendekat kepada Aku dengan pengabdian lagi, sampai Aku mencintainya. Ketika Aku mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatan, yang dengannya dia melihat, tangannya yang dengannya dia menyerang, kakinya yang ia berjalan. Ketika dia bertanya Me untuk sesuatu, saya akan merespon dan ketika ia mengambil tempat perlindungan di dalam Aku, Aku akan memberikan kepadanya. Saya tidak ragu dalam melakukan apapun yang saya berniat untuk melakukan sebanyak yang saya ragu dalam merebut jiwa hamba yang setia Ku ia membenci kematian dan Aku benci menyakitinya. Namun kematian adalah suatu keharusan baginya (Al-Bukhari) "."
"Jika Allah akan mencintai hamba-Nya Dia akan memanggil malaikat Jibril dan mengatakan kepadanya" Saya mencintai orang ini, oleh karena itu mencintainya "Dan Jibril akan mencintainya dan memanggil di langit". Allah menyukai orang ini, oleh karena itu mencintainya. "Dan penduduk langit akan mencintainya. Lalu dia akan dipeluk oleh masyarakat dunia ini. Tetapi jika Allah akan membenci hamba-Nya, Dia akan memanggil Jibril dan mengatakan kepadanya "Saya membenci orang ini, oleh karena itu membenci dia". Dan Jibril (AS) akan membenci dia dan memanggil di langit Dan "Allah membenci orang ini, oleh karena itu membenci dia." Penghuni langit akan membenci dia. Kemudian ia akan dibenci oleh orang-orang dari dunia ini "(HR Muslim).
"Allah SWT mengatakan" saya sebagai hamba-Ku mengharapkan Aku adalah. Saya dengan dia jika dia mengingat Aku. Jika dia mengingat Aku dalam hati, aku akan ingat dia ke Saya sendiri. Dan jika ia mengingat-Ku dalam suatu pertemuan, saya akan mengingatnya dalam suatu majelis, yang bahkan lebih baik. Dan jika hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan rentang tangan, saya berpaling kepadanya oleh lengan panjang dan jika ia mendekat kepada-Ku dengan lengan panjang, saya berpaling kepadanya oleh panjang depa itu. Dan jika hamba-Ku datang ke saya berjalan, saya akan pergi kepadanya mempercepat "(Al-Bukhari).
"Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT dari mukmin yang lemah, meskipun kedua kebaikan beruang. Jadi, mencari sabar apa manfaat Anda yang paling dan mencari bantuan Allah. Jangan menunjukkan kelemahan dalam perjuangan Anda dan jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anda, jangan mengatakan "jika saya telah melakukannya dan demikian, maka ini dan itu tidak akan terjadi", tapi mengatakan "itu adalah takdir saya dan Allah telah memungkinkan apa yang Dia berharap ", karena 'jika' dalam konteks ini akan membuka pintu bagi setan untuk bekerja pada Anda. kata"
"Seorang pria datang kepada Nabi (SAW) dan bertanya" Wahai Rasul Allah, memberitahu saya tentang sesuatu yang saya lakukan untuk memenangkan cinta Allah dan cinta rakyat ". Nabi menjawab, "Janganlah kamu mengasihi dunia ini, Allah akan mencintaimu dan tidak memiliki kerinduan untuk apa pun yang orang miliki, orang akan mencintaimu". (Ibn-Majah)
"Tak satu pun dari Anda benar-benar akan percaya sampai Anda mencintai saudara Anda apa yang Anda cintai untuk diri sendiri". (Al-Bukhari)
"Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan karena Allah telah iman yang sempurna." (Abu Dawud)
"Ada tiga karakteristik siapa pun yang memiliki mereka akan merasakan manisnya iman: bahwa Allah dan Rasul-Nya (saw) lebih dicintai oleh-Nya dari segala sesuatu yang lain, bahwa ia mencintai atau tidak mencintai seseorang hanya karena Allah dan bahwa ia akan membenci untuk kembali ke dalam kekafiran sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam api "(Al-Bukhari).
"Ada tujuh yang Allah akan menaungi dengan naungan-Nya di hari ketika tidak ada naungan kecuali Nya, seorang pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam penyembahan Tuhan-Nya, seorang pria yang hatinya melekat pada masjid, dua orang yang saling mencintai hanya karena Allah, bertemu dan berpisah karena cinta itu, seorang pria yang menolak panggilan dari seorang wanita yang terpandang dan keindahan untuk melakukan percabulan, tetapi ia menolak dan mengatakan "Saya takut kepada Allah", seseorang yang memberikan sedekah diam-diam sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang tangan kanannya telah diberikan dan seorang pria yang matanya banjir dengan air mata setiap kali dia mengingat Allah dalam pribadi "(Al-Bukhari).
"Ketika seorang pria bertanya nabi, semoga damai Allah dan rahmat atas dia," Ya Rasulullah, kapan hari kiamat terjadi? ", Nabi (SAW) menjawab," Apa yang telah Anda siap untuk itu "dia? berkata, "Aku belum siap untuk itu banyak doa, puasa atau amal, tetapi aku mencintai Allah dan Rasul-Nya intens," kata Nabi (SAW), "Engkau akan bersama orang-orang yang Anda cintai." (Al- Bukhari)





llah bagi kita, tapi seperti yang akan kita lihat, kasih Tuhan melampaui definisi manusia dari cinta ke titik yang sulit bagi kita untuk memahami.
Allah adalah Cinta: Bagaimana Tuhan Tentukan Cinta?
Alkitab mengatakan kepada kita bahwa "Allah adalah kasih" (1 Yohanes 4:8). Tapi bagaimana kita bisa mengerti kebenaran itu? Ada banyak bagian dalam Alkitab yang memberikan kita definisi Tuhan tentang cinta. Ayat yang paling terkenal adalah Yohanes 3:16, "Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya akan Dia tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Jadi salah satu cara Allah mendefinisikan cinta dalam tindakan memberi. Namun, apa Allah memberikan (atau harus kami katakan, "yang" Allah memberi) bukan hanya hadiah dibungkus ini; Allah mengorbankan Anak-Nya sehingga kita, yang menaruh iman kita di dalam Anak-Nya, tidak akan menghabiskan kekekalan terpisah dari-Nya . Ini adalah cinta yang luar biasa, karena kita adalah orang-orang yang memilih untuk menolak Tuhan, namun itu Allah yang mends pemisahan melalui pengorbanan intens pribadi-Nya, dan yang harus kita lakukan adalah menerima hadiah-Nya.

Ayat lain yang besar tentang kasih Allah ditemukan dalam Roma 5:8, "Tetapi Allah sudah menyatakan kasihnya akan kita dalam, ketika kita masih berdosa, Kristus telah mati untuk kita." Dalam ayat ini dan dalam Yohanes 3:16, kita tidak menemukan kondisi ditempatkan pada kasih Allah bagi kita. Tuhan tidak berkata, "segera setelah Anda membersihkan tindakan Anda, saya akan mencintaimu;" Dia juga tidak mengatakan, "Saya akan mengorbankan Anak saya jika Anda berjanji untuk mengasihi Aku." Bahkan, dalam Roma 5:8, kita menemukan sebaliknya. Tuhan ingin kita tahu bahwa kasih-Nya tanpa syarat, sehingga Dia mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus, untuk mati bagi kita ketika kita masih berdosa tidak layak dicintai. Kami tidak harus mendapatkan bersih, dan kami tidak harus membuat janji kepada Tuhan sebelum kita dapat mengalami kasihNya. Kasih-Nya bagi kita selalu ada, dan karena itu, Dia melakukan semua memberi dan mengorbankan jauh sebelum kita bahkan menyadari bahwa kami perlu kasih-Nya.
Allah adalah Cinta: Ini Unconditional
Allah adalah kasih, dan kasih-Nya sangat berbeda dengan cinta manusia. Kasih Tuhan tanpa syarat, dan itu tidak didasarkan pada perasaan atau emosi. Dia tidak mengasihi kita karena kita dicintai atau karena kita membuat Dia merasa baik, Dia mengasihi kita karena Dia adalah kasih. Dia menciptakan kita untuk memiliki hubungan yang penuh kasih dengan-Nya, dan Dia mengorbankan Anak-Nya sendiri (yang juga rela mati bagi kita) untuk memulihkan hubungan itu.

Quran Menjelaskan Sistem Pertahanan Badan dan Minda

1) Pendahuluan
Alhamdulillah, bersyukur kehadrat Allah SWT serta selawat dan salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, seluruh ahli keluarga baginda, para sahabat, para tabiin, mujahid, alim ulama, guru/ustaz, dan seluruh umat muslimin dan muslimat.
Alhamdulillah dengan izin Allah SWT kita dapat bertemu lagi. Kita sekarang sedang mengkaji ayat-ayat Al-Quran dari perspektif “Al-Quran dan ICT/sistem”, iaitu yang berasaskan “Al-Quran bi Al-Quran”, melihat Al-Quran sebagai “super-super computer” yang menyimpan 10 lautan-dakwat khazanan ilmu.
Ayat An-Nahla 16:81 menjelaskan serangan siber boleh berlaku bila-bila masa dan menyuruh umat Islam supaya sentiasa bersiap-sedia dengan membina sistem pertahanan dan keselamatan badan dan minda dari pancaran radioaktif dan elektromagnetik.
Kali ini kita mengkaji ayat An-Nahla 16:81 tentang ilmu dan teknologi “nano”, ilmu halus, ilmu quantum, dan bagaimana Al-Quran menyuruh umat manusia membina sistem pertahanan dan keselamatan diri dengan menggunakan bahan dari gunung-ganang seperti tanah-liat, granit, dsbnya. Ayat 16:81 ini mestilah dikaji bersama-sama dengan ayat Az-Zaariyat 51:1-11 dan ayat An-Nahla 16:48.
Ayat ini memang benar-benar membuktikan Al-Quran adalah Kalam Allah sebab kajian sains telah membuktikan kebenaran ayat ini iaitu bahan-bahan dari gunung-ganang seperti “bentonite clay” boleh menyahkan dan menutralkan pancaran radioaktif, elekmagnetik, dan sebagainya. Subhanallah!
2) Penjanaan Ilmu Baru = Penjanaan Ekonomi
Pada awal siri “Kajian Al-Quran” ini kita telah mengkaji ayat-ayat Az-Zaariyat 51:1-11 (tentang wireless communication) dan pada siri yang lepas ayat An-Nahla 16:48 menjelaskan tentang tenaga magnet “daakhirun” yang boleh menjana pelbagai jenis ikatan kimia (chemical bonding). Semua ini adalah dalam kategori ilmu-ilmu ghaib, ilmu-ilmu halus, atau nano atau quantum fizik. Ianya sudah lama diperjelas dalam Al-Quran, dengan begitu tepat dan terperinci.
Tidakkah ilmu-ilmu ini telah memberi kesan besar kepada penghidupan manusia? Tidakkah ilmu-ilmu ini adalah petunjuk, rahmah, dan berita gembira kepada umat Islam?
Kaji dan perhatikan kepada industri ICT, ianya sudah menjadi satu industri yang amat besar padahal hanya wujud sejak 50-60 tahun yang lepas. Industri baru ini telah membuka sumber ekonomi yang amat besar berjumlah beribu-ribu juta ringgit dan menyediakan peluang pekerjaan kepada beratus juta manusia. Sebab itu Allah SWT menyuruh umat Islam mengkaji ayat-ayat Quran kerana di dalam Al-Quran itu terdapat banyak “petunjuk, rahmah, dan kegembiraan kepada seluruh umat Islam”.
Malang sekali tidak ramai umat Islam yang mahu dan berminat untuk mengkaji ayat-ayat Quran dan mengeluarkan pelbagai ilmu hukum alam (laws of the universe) dan ilmu-ilmu yang dapat membolehkan mereka melakukan amalan solehan, melakukan penambah-baikkan, melakukan “continuous improvement” atau “kaizen” dalam bahasa Jepun seperti yang dituntut dalam Islam.
3) Al-Quran adalah Super-super Computer
Umat Islam tidak mahu mengkaji Al-Quran sebab ada segelintir para alim ulama mengatakan Al-Quran adalah kitab umum yang tidak menjelaskan segala-galanya. Mereka kata kitab Al-Quran tidak mampu berdiri dengan sendiri, kitab Al-Quran memerlukan kepada kitab-kitab lain (untuk menjelaskan isi kandungannya). Mereka skeptikal dan tidak yakin kepada Al-Quran.
Melalui pengalaman semakin dikaji, saya nampak kitab Al-Quran adalah juga kitab sains dan ICT, bukan sahaja kitab agama (solat, puasa, zakat, halal, haram, dsbnya). Kitab Al-Quran adalah kitab yang “hidup”, yang tahu segala permasalahan manusia dan sentiasa menyediakan jalan penyelesaian. Oleh itu para alim ulama agama seharusnya mengaplikasikan penemuan-penemuan baru ini ke dalam amalan kehidupan seharian.
Bahkan semakin mendalam kajian saya, saya yakin bahawa Al-Quran itu adalah super-super computer. Cuba kaji bahasa yang digunakan Al-Quran (bahasa arab), cuba lihat pada i’rabnya, pada wazannya, adakah ianya lebih mirip kepada bahasa manusia atau kepada bahasa komputer?
Mana ada bahasa manusia menggunakan i’rab dan wazan (yang sistematik dan berfungsi) selain dari bahasa Arab dan bahasa komputer? Tanpa i’rab, tanpa “parameter” sistem komputer tidak boleh berfungsi. Malah konsep “wazan” (how to treat the verbs) yang digunakan dalam Al-Quran (bahasa Arab) digunakan dalam “artificial intelligence”, “neuro-programming” dan “very advanced computing”. Konsep wazan tidak ada digunakan dalam bahasa-bahasa lain selain dari komputer!
Cuba fikir kenapa Allah menyuruh manusia mengkaji ayat-ayat Al-Quran dengan metod “Al-Quran bi Al-Quran”? tidakkah metod ini amat pintar dan genius? Cuba fikir bolehkah seseorang pilot memandu pesawat Boeing 787 dengan menggunakan buku panduan Airbus A383? Bolehkan seseorang pomen membaiki kereta Ferrari dengan menggunakan buku panduan Perodua Kancil?
Sudah tentu tidak, kalau memandu pesawat Boeing mestilah menggunakan buku manual Boeing juga, dan kalau mahu betulkan kereta ferrari mestilah menggunakan buku manual Ferrari juga. Begitulah juga dengan Kitab Al-Quran, kalau mahu memahami dan mengeluarkan ilmu dari Al-Quran mestilah menggunakan buku panduan Al-Quran juga (Al-Quran bi Al-Quran).
Mungkin juga betul pendapat alim ulama bahawa Al-Quran bergantung kepada kitab-kitab hadith, tetapi mungkin ianya dalam domain agama sahaja, seperti untuk mengeluarkan ilmu dan fatwa agama, seperti cara-cara solat, mengerjakan haji dan sebagainya. Namun pada hakikatnya Al-Quran adalah kitab yang lengkap dan sempurna, yang boleh berdiri dengan sendiri untuk menjana ilmu-ilmu petunjuk, ilmu-ilmu untuk membina kekuatan umat Islam, sistem pertahanan minda, dan sebagainya.
4) Ilmu Ghaib Hakiki vs Ghaib Subliminal
Kita sekarang sedang mengkaji ayat-ayat Quran yang menjelaskan tentang makhluk tersangat kecil yang tidak nampak oleh mata manusia, makhluk ghaib, atau “quantum fizik” iaitu seperti elektron, foton, atom, gelombang elektromagnetik, graviti, dan sebagainya. Benda-benda ini tidak dapat dikesan oleh pacaindera kasar manusia (iaitu di bawah tahap mampu manusia atau dipanggil ilmu “subliminal”).
Secara ringkasnya, Al-Quran membahagikan “ilmu ghaib” kepada dua bahagian iaitu “ghaib hakiki” dan “ghaib subliminal”. Ghaib hakiki adalah tentang benda-benda ghaib yang tidak dapat dikaji oleh akal manusia tetapi hanya Allah SWT sahaja yang mengetahuinya. Allah melarang manusia mengkaji tentang ghaib hakiki ini sebab ianya tidak dijelaskan di dalam Al-Quran (melainkan hanya sedikit sahaja). Namun ianya wajib dipercayai dan diyakini (itulah yang dikatakan “iman”). Contohnya seperti kewujudan Allah SWT, syurga, neraka, dan roh.
Ghaib subliminal pula ialah benda ghaib yang tidak dapat dikesan sebab kelemahan manusia, sebab had kemampuan dan limit kebolehan manusia. Allah menggalakkan manusia mengkajinya untuk membuktikan Al-Quran adalah Kalam Allah, dan Allah SWT amat mengetahui segala-galanya, dan untuk menujukkan manusia itu tersangatlah lemah hanya dapat mengetahui ilmu-ilmu yang dapat dikesan oleh pacaindera kasar sahaja.
Sebab itu rukun iman ke-6 (Qada’ dan Qadar) kita wajib percaya kepada Qadar iaitu wajib percaya bahawa setiap makhluk dijadikan dengan had, kemampuan, dan kebolehan yang tertentu sahaja, yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Spesifikasi Qadar atau kudrat semua makhluk Allah telah ditulis di Luh Mahfuz sejak azali lagi.Yang ditulis adalah spesifikasi sahaja, bukannya segala gerak-geri, tindakan dan perbuatan manusia. Kitab tentang perbuatan dan gerak-geri manusia belum lagi ditulis, dan kitab ini sedang ditulis oleh ke dua-dua malaikat yang menjaga kita (lihat ayat 19:79, 43:80, dsbnya).5) Al-Quran Mendahului Zaman
Kali ini kita akan melihat dan mengkaji ayat An-Nahla 16:81, iaitu sambungan kepada perbincangan lepas, ayat An-Nahla 16:48. Ayat ini sekali lagi menjelaskan bahawa segala makhluk di alam ini dijadikan dari “dzilaalan” (bayang-bayang).
Dan Allah telah jadikan untuk kamu apa-apa dari dzilaalan yang telah Dia ciptakan. Dan Dia jadikan untuk kamu (bahan-bahan) dari bukit-bukau sebagai (bahan-bahan) penutupan (perlindungan dan keselamatan) , dan Dia jadikan untuk kamu pakaian untuk memelihara dari kepanasan (tenaga getaran) dan pakaian untuk memelihara(melindung) dari tenaga kekuasaan yang sangat hebat kamu (seperti pencemaran radiasi yang dilakukan oleh manusia), demikian itu Dia telah sempurnakan nikmatNya ke atas kamu semoga kamu menyerah diri (sentiasa menjadi selamat). An-Nahla 16:81
Secara ringkasnya ayat 16:81 ini adalah satu ayat saintifik, yang mengandungi ilmu yang tinggi lagi hebat. Ianya juga ayat hukum dan perundangan iaitu keperluan umat Islam menyediakan pakaian atau sistem pertahanan sel-sel badan dan otak.
Ianya harus dikaji dan difahami dengan ayat 16:48 dan ayat 51:1-11. Ianya menjelaskan tentang bahaya dari pencemaran kuasa getaran (string vibration) seperti “ionization” dan kuasa radiasi seperti pancaran radioaktif dan gelombang elektromagnetik. Manusia tidak boleh menuduh Allah SWT zalim (kerana tidak memberi ilmu) sekiranya tubuh-badan dan minda mereka rosak disebabkan kesan dan impak pencemaran radiasi.
Dalam ayat ini Allah SWT membuktikan kepada manusia bahawa kitab Al-Quran adalah kitab yang mendahului zaman, kitab yang mengajar umat Islam perkara-perkara ghaib yang tidak dapat difahami oleh manusia yang hidup pada zaman Nabi SAW.
6) Kehebatan Tanah-Liat
Ayat 16:81 ini menjelaskan kepentingan dan kehebatan bahan-bahan dari bukit-bukau seperti tanah-liat, granit, garam kristal, batu-batu permata, dan sebagainya. Ahli sains telah membuat kajian dan memang terbukti bahan-bahan seperti tanah-liat (misalnya bentonite clay) dapat menyahkan getaran dan radiasi dan sebagainya.
Kita telah mengkaji (pada beberapa siri yang lepas) akan kehebatan mikro-kristal yang bersifat piezoelektrik dan pyroelektrik. Dan sekarang Al-Quran mengulangi lagi penerangan dan kelebihan bahan-bahan dari tanah dan bukit-bukau.
“Yutimmu Ni’matahu” (Allah telah melengkapkan nikmatNya) merujuk kepada ilmu pertahanan badan dan minda, iaitu ilmu nanoteknologi, untuk menyelamatkan manusia dari serangan getaran string dan pancaran radiasi. Pada hari ini memang terbukti manusia terdedah kepada pelbagai pancaran dan sinaran yang merbahaya kepada kesihatan dan minda mereka.
Statistik menunjukkan penyakit mental (dan pelbagai penyakit ganjil) meningkat dengan mendadak sejak akhir-akhir ini dan dijangkakan pada tahun 2020 penyakit mental akan menjadi musuh utama manusia mengatasi penyakit jantung.
7) Model Atom Quantum vs Model Atom Quran
Saya berharap tidak ada yang keliru antara “dzilaalan” dan “daakhiran” (dalam ayat 16:48). Insyaallah kita akan kaji dengan mendalam perkataan dan konsep “dzilaalan” dan “daakhiran” apabila kita masuk bab quantum mekanik , teori relativiti, dan teori string. Buat setakat ini anggaplah “dzilaalan” dan “daakhiran” adalah benda yang hampir sama dan boleh bertukar-tukar (interchangeable).
Agar tidak keliru bayangkan “dzilaalan” sebagai partikel dalam bentuk “string” dan “daakhiran” sebagai tenaga magnet (energy) atau tenaga gelombang (wave). Sekarang saya juga sedang mengkaji model sub-atomic yang sebenarnya (berdasarkan ayat-ayat Quran), samada sama seperti model quantum fizik atau sama sekali berlainan.
8) Double-Slit Experiment & Makmal Saintifik Al-Quran
Apabila kita mengkaji atom, elektron dsbnya, maka tidak dapat tidak kita akan mengkaji double-slit experiment. Saintis Barat bingung dan keliru dengan sifat dan perangai elektron yang boleh berubah-rubah. Misalnya apabila menggunakan single-slit, elektron akan bersifat seperti partikel. Tetapi apabila menggunakan double-slit, elektron bertukar menjadi gelombang (wave). Dan yang lagi hairan dan membingungkan ialah apabila “diperhatikan” (dipasang detektor untuk melihat elektron masuk dari lubang mana), sifat elektron akan bertukar semula menjadi seperti partikel. Bagaimana ini boleh berlaku? Adakah elektron sedar (konsius) yang ianya sedang diperhatikan?
Yang menjadi isu ialah sekiranya detektor di off (dimatikan), elektron yang melalui double-slit akan bersifat gelombang, tetapi apabila ditektor di buka (on) ia akan bersifat partikel. Yang lagi menjadi masalah besar ialah apabila detektor dibuka (on) selepas elektron menyeberangi double-slit, ianya masih mampu bertukar menjadi partikel! Adakah elektron sudah tahu terlebih awal (semasa keluar dari muncung senapang) akan niat manusia (untuk on atau off detektor)?
Para Saintis Barat membelanjakan beribu-ribu juta dolar untuk membina sebuah makmal untuk mengkaji struktur dan sifat-sifat elektron, neutron dan proton (bukan kereta proton, tetapi makhluk yang ada dalam nuklius sesuatu atom). Barat yakin dan percaya bahawa sesiapa yang terlebih dahulu dapat memahami struktur dan sifat elektron dan foton maka mereka akan menguasai dunia, mereka akan menjadi kuasa baru dunia!
Sudah tentulah ianya (perbelanjaan yang amat besar ini) tidak mampu dilakukan oleh negara kecil seperti Malaysia. Tetapi mampukah kita membelanjakan beberapa juta ringgit untuk membina sebuah “makmal saintifik Al-Quran” untuk mengkaji benda yang sama? Mahukah kita terus ketinggalan? Terus ditindas dan dikotak-katikkan?
9) Penjelasan (baru) ayat An-Nahla 16:81 dan Pengajaran
Ayat 16:81 ini boleh dibahagikan kepada 3 iaitu: a) awal, b) pertengahan, dan c) akhir. Di awal ayat, Allah SWT menyuruh manusia melihat tentang kejadian diri mereka sendiri iaitu yang dijadikan daripada “dzilaalan”. Di pertengahan ayat, Allah SWT memberitahu tentang bahan-bahan daripada bukit-bukau dan gunung-ganang seperti tanah-liat, garam galian, granit, batu permata, dan sebagainya.
Dan di akhir ayat, Allah SWT menjelaskan tentang “Penyempurnaan NikmatNya” iaitu ilmu pertahanan dan keselamatan badan dan minda.
Pelajaran dari ayat ini ialah, umat Islam haruslah mengkaji bahan atau material binaan rumah-rumah dan bangunan. Misalnya mengkaji bahan-bahan dari granit, tanah-liat, papan (kayu-kayan), plastik, kaca, dan sebagainya. Begitu juga dengan bahan-bahan membuat pakaian seperti dari benang kapas, sutera, nylon, dan sebagainya.
Kajian yang perlu dibuat adalah untuk mempastikan keselamatan manusia daripada pelbagai kesan pencemaran radiasi seperti pancaran gamma, x-ray, elektromagnetik, ultra-violet dan sebagainya. Begitu juga dengan kesan dan impak dari pelbagai getaran halus seperti ionik vibration, heat vibration, dan sebagainya.
10) Nanoteknologi dan Pakaian Keselamatan
Sekarang manusia sudah boleh membuat satu keping transistor yang hanya bersaiz 45 nm (kalau nak buat gambaran betapa kecilnya saiz transistor ini, cuba bayangkan hujung rambu yang dibelah kepada 10,000 bilah) dan dapat “menyumbat” hampir 1 bilion (1,000,000,000) transistor ke dalam sekeping mikro-prosesor (cpu komputer) yang hanya bersaiz sebesar ibu jari.
Umat Islam sepatutnya mengambil pengajaran dari ayat 16:81 ini dengan mencipta pakaian (baju, seluar, kain sarung, tudung, kopiah, serban, dsb) pelbagai fungsi bukan sahaja untuk menutup aurat tetapi sebagai pertahanan dan keselamatan sel-sel badan dan sel-sel otak. Kalaulah 1,400 tahun ayat ini tidak membawa banyak makna (sebab Nabi Muhammad SAW dan para sahabat tidak membuat rumah dalam bukit-bukit), tetapi pada hari ini ayat16:81 ini membawa makna yang amat besar kepada seluruh manusia.
Dengan adanya nanoteknologi maka ianya tidak mustahil untuk memasukkan lapisan nano-kristal ke dalam fabrik pakaian. nano-kristal ini akan menangkis segala serangan makhluk halus, seperti pancaran radiasi, getaran-nano, dan sebagainya.
Walaupun kita tidak pasti samada kecelaruan dan kekacauan yang berlaku dikalangan umat Islam sekarang sebagai petanda kita menjadi bahan uji-kaji senjata siber baru, tetapi yang pasti ialah ayat 16:81 memberi peringatan penting kepada umat Islam supaya menyediakan pakaian yang dapat mempertahankan dan menyelamatkan mereka dari pelbagai serangan pancaran radiaktif dan getaran string.
11) Kesimpulan
Ayat An-Nahla 16:81 menjelaskan betapa pentingnya umat Islam supaya sentiasa berjaga-jaga dan berwaspada, dan hendaklah bersiap-sedia dengan pakaian pertahanan yang dapat menangkis segala serangan siber, serangan pancaran radioaktif, pancaran mikro, dan sebagainya.
Ayat An-Nahla 16:81 seharusnya dikaji bersama-sama ayat An-Nahla 16:48 dan Az-Zaariyat 51:1-11, iaitu secara “Al-Quran bi Al-Quran” supaya ianya menjadi lebih jelas, dan umat Islam dapat mengeluarkan hukum dan fatwa yang sesuai agar dapat menyelamatkan umat Islam dari pelbagai ancaman subliminal, ancaman ghaib.
Ayat 16:81 ini adalah amat besar, bermakna, dan sepatutnya menjadi satu “hukum, peraturan, dan perundangan” kehidupan umat Islam supaya sentiasa bersiap-sedia dengan pakaian pertahanan sel-sel badan dan sel-sel otak. Penyediaan pakaian keselamatan ini seharusnya dibina sendiri oleh umat Islam, bukannya dengan mengimport dari musuh-musuh Islam.
Wallahu a’lam.
keyword: wujud allah menurut teori atom, ilmu ghaib dalam islam, batu permata dalam islam, ilmu gaib islam, ilmu gaib dalam islam, ilmu gaib dari alquran, ilmu supranatural dan tenaga dalam menurut hukum islam, batu mulia menurut pandangan islam, batu mulia menurut islam, ayat al-quran yg berhubungan dgn mata manusia, islam dan gelombang elektromagnetik, batu permata menurut islam, hubungan roh halus dengan radiasi, ghaib hakiki, ayat alquran tentang informasi alam gaib, ayat yang menceritakan tentang ilmu alam, ayat tentang getaran dan gelombang, surah dan ayat yang menjelaskan tentang getaran dan gelombang, ayat quran yang menjelaskan tentang informasi alam gaib, kimia dalam islam (atom), ayat alquran yg menjelaskan magnet, ayat mencegah roh halus, ilmu tenaga dalam menurut islam, polusi radiasi gelombang elektromagnetik, Ttg ghoib dlm quran, ayat-ayat al-quran berhubungan dengan magnet, ilmu ghaib menurut islam, surat an-nahl ayat 81, menurut hadis nanoteknologi, ilmu ilmu gaib dari alquran

Minggu, 25 Maret 2012

SEJARAH MAKAM KRAMAT

Cechgentong


Peristiwa kerusuhan di makam keramat Mbah Priok yang merupakan situs sejarah seharusnya membuka mata bangsa ini tentang bagaimana memperlakukan dan melestarikan peninggalan sejarah yang diwariskan oleh para pendahulu kita.
Sebagai orang yang selama beberapa tahun ini rajin berkunjung dan menziarahi situs-situs sejarah atau makam keramat nenek moyang terutama yang berhubungan dengan sejarah Sunda maka saya sangat memahami betapa pentingnya pelestarian peninggalan nenek moyang (karuhun dalam bahasa Sunda). Banyak orang yang berkata sinis dan nyinyir ketika saya rajin berkunjung ke tempat-tempat tersebut.
” Orang mati saja masih kamu urusi “
” Apa yang kamu cari dari situs-situs sejarah atau makam-makam keramat tersebut “
” Musyrik Cech, masih senang saja main sama setan “
” Cari pesugihan Cech “
” Klenik, irasionil kok dikejar-kejar “
” Mau cepat kaya Cech “

Itulah beberapa kalimat yang dilontarkan terhadap diri saya. Tetapi semuanya saya anggap angin lalu karena saya pikir mereka tidak mengerti apa niat saya berkunjung atau berziarah ke tempat-tempat tersebut. Sebagaimana anjuran Rasulullah SAW kepada umatnya untuk melakukan ziarah kubur dan mendoakan para orang tua kita yang telah meninggal maka saya rajin melakukan ziarah.
Di samping itu saya banyak mendapatkan ilmu dan pelajaran tentang arti sebuah sejarah terutama sejarah diri, warisan, buah karya dan amal ibadah yang dilakukan oleh para pendahulu pada masa hidupnya dahulu. Dari situlah saya berusaha untuk bersikap arif dan banyak belajar bagaimana sikap dan perbuatan yang baik dari leluhur dalam menghadapi sebuah persoalan.
Intinya saya banyak mengerti tentang sejarah para leluhur yang dahulu sangat dihormati karena kewibawaannya, kepemimpinannya, kewelas asihannya, keimanannya, dan lebih utama lagi saya belajar tentang sejarah/identitas diri. Saya ada saat ini darimana asalnya, siapa orang tua-orang tua saya sebenarnya dan masih banyak lagi.
Ada beberapa hal yang kadangkala membuat saya miris. Misalnya banyak museum sejarah di daerah yang menyimpan beberapa peninggalan sejarah nenek moyang seperti keris, tongkat, tombak, alat musik, tarian, lukisan, mahkota dan lain-lain. Semua benda tersebut begitu dibangga-banggakan dan dirawat dengan sangat amat khusus perlakuannya.
Tetapi ketika ditanya siapa yang menciptakan dan di mana makam orang-orang atau nenek moyang yang menciptakan benda-benda tersebut, kebanyakan mereka tidak bisa menjawab. Lha kalau kagum dengan hasil cipta, rasa dan karsanya maka sudah sewajarnya bahkan seharusnya mereka juga harus tahu di mana para leluhur yang membuat benda-benda bersejarah tersebut dimakamkan.
Tetapi yang terjadi kebanyakan bingung dan minim informasi tentang keberadaan makam-makam leluhur. Dan hanya bisa prihatin/menyesal tanpa berbuat apapun ketika tahu makam-makam leluhur yang biasanya disertai dengan peninggalan sejarah akan digusur atau dihilangkan dari muka bumi dengan berbagai alasan oleh pemerintah ataupun pihak ketiga yang mempunyai kekuatan uang.
Perlu diketahui, dengan adanya makam keramat dan situs sejarah sebetulnya justru menghidupkan roda perekonomian warga sekitar yang ketempatan situs sejarah tersebut. Contohnya saja makam-makam Wali Sanga (terutama pada acara Ziarah Wali Sanga), makam Bung Karno di Blitar, Dayeuh Luhur di Sumedang, Candi Borobudur, Candi Prambanan dan sebagainya.
Kebanyakan penduduk sekitar mendapatkan keuntungan ekonomi dari kunjungan para penziarah. Dan inipun juga inisiatif dan kreatifitas warga sekitar yang dulunya tidak mendapatkan perhatian pemerintah daerah. Pemerintah daerah baru bergerak atau memberikan fasilitas ketika tahu adanya perputaran kegiatan ekonomi. Ironis.

Goa Masigit Sela (dok.pribadi)


Makam Prabu Guru Aji Putih (dok.pribadi)


Makam Dalem Santapura (dok.pribadi)


Makam Leluhur Sukapura Tasikmalaya (dok.pribadi)


Makam Eyang Wali Abdullah (dok.pribadi)


Makam Leluhur Pasarean Gede Sumedang (dok.pribadi)


Pusaka Prabu Tajimalela (dok.pribadi)

Rasanya sudah cukup saya menyampaikan kegusaran hati selama ini. Berikut saya akan sampaikan beberapa info penting tentang situs-situs sejarah yang disertai dengan makam-makam leluhur. Tapi mohon maaf kalau info ini hanya terbatas kepada sejarah Sunda karena memang itulah yang saya mengerti. Saya berharap pembaca yang mengetahui tentang situs/makam sejarah leluhur dari daerah lain seperti Mataram, Majapahit, Sriwijaya, Makasar, Batak, Bali, Sumba dan sebagainya bisa tergugah hatinya untuk memberikan informasi lewat tulisan di Baltyra ini.
Para Leluhur Orang Sunda dan Makam-makamnya:
  1. Pangeran Jayakarta (Rawamangun Jakarta)
  2. Eyang Prabu Kencana (Gunung Gede, Bogor)
  3. Syekh Jaenudin (Bantar Kalong)
  4. Syekh Maulana Yusuf (Banten)
  5. Syekh Hasanudin (Banten)
  6. Syekh Mansyur (Banten)
  7. Aki dan Nini Kair (Gang Karet Bogor)
  8. Eyang Dalem Darpa Nangga Asta (Tasikmalaya)
  9. Eyang Dalem Yuda Negara (Pamijahan Tasikmalaya)
  10. Prabu Naga Percona (Gunung Wangun Malangbong Garut)
  11. Raden Karta Singa (Bunarungkuo Gn Singkup Garut)
  12. Embah Braja Sakti (Cimuncang, Lewo Garut)
  13. Embah Wali Tangka Kusumah (Sempil, Limbangan garut)
  14. Prabu Sada Keling (Cibatu Garut)
  15. Prabu Siliwangi (Santjang 4 Ratu Padjadjaran
  16. Embah Liud (Bunarungkup, Cibatu Garut)
  17. Prabu Kian Santang (Godog Suci, garut)
  18. Embah Braja Mukti (Cimuncang, Lewo Garut)
  19. Embah Raden Djaenuloh (Saradan, Jawa Tengah)
  20. Kanjeng Syekh Abdul Muhyi (Pamijahan Tasikmalaya)
  21. Eyang Siti Fatimah (Cibiuk, Leuwigoong Garut)
  22. Embah Bangkerong (Gunung Karantjang)
  23. Eyang Tjakra Dewa (Situ Lengkong, Pandjalu Ciamis)
  24. Eyang Prabu Tadji Malela (Gunung Batara Guru)
  25. Prabu Langlang Buana (Padjagalan, Gunung Galunggung
  26. Eyang Hariang Kuning (Situ Lengkong Pandjalu Ciamis)
  27. Embah Dalem Salinggih (Cicadas, Limbangan Garut)
  28. Embah Wijaya Kusumah (Gunung Tumpeng Pelabuhan Ratu)
  29. Embah Sakti Barang (Sukaratu)
  30. Syekh Abdul Rojak Sahuna (Ujung Kulon Banten)
  31. Prabu Tjanar (Gunung Galunggung)
  32. Sigit Brodjojo (Pantai Indramayu)
  33. Embah Giwangkara (Djayabaya Ciamis)
  34. Embah Haji Puntjak (Gunung Galunggung)
  35. Dewi Tumetep (Gunung Pusaka Padang, Ciamis)
  36. Eyang Konang Hapa/Embah Wrincing Wesi (Dayeuh Luhur, Sumedang)
  37. Embah Terong Peot/Batara Cengkar Buana (Dayeuh Luhur, Sumedang)
  38. Embah Sanghyang Hawu/Embah Djaya Perkosa (Dayeuh Luhur, Sumedang)
  39. Embah Nanggana (Dayeuh Luhur, Sumedang)
  40. Prabu Geusan Ulun (Dayeuh Luhur, Sumedang)
  41. Nyi Mas Ratu Harisbaya (Dayeuh Luhur, Sumedang)
  42. Eyang Anggakusumahdilaga (Gunung Pusaka Padang Ciamis)
  43. Eyang Pandita Ratu Galuh Andjarsukaresi (Nangerang)
  44. Embah Buyut Hasyim (Tjibeo Suku Rawayan, Banten)
  45. Eyang Mangkudjampana (Gunung Tjakrabuana, Malangbong Garut)
  46. Embah Purbawisesa (Tjigorowong, Tasikmalaya)
  47. Embah Kalidjaga Tedjakalana (Tjigorowong, Tasikmalaya)
  48. Embah Kihiang Bogor (Babakan Nyampai, Bogor)
  49. Aki Wibawa (Tjisepan, Tasikmalaya)
  50. Embah wali Mansyur (Tomo, Sumedang)
  51. Prabu Nagara Seah (Mesjid Agung Tasikmalaya)
  52. Sunan Rumenggang (Gunung Batara Guru)
  53. Embah Hadji Djaenudin (Gunung Tjikursi)
  54. Eyang Dahian bin Saerah (Gunung ringgeung, garut)
  55. Embah Giwangkarawang (Limbangan Garut)
  56. Nyi Mas Layangsari (Gunung Galunggung)
  57. Eyang Sunan Cipancar (Limbangan garut)
  58. Eyang Angkasa (Gunung Kendang, Pangalengan)
  59. Embah Kusumah (Gunung Kendang, Pangalengan)
  60. Eyang Puspa Ligar (Situ Lengkong, Panjalu Ciamis)
  61. Kimandjang (Kalapa 3, Basisir Kidul)
  62. Eyang Andjana Suryaningrat (Gunung Puntang Garut)
  63. Gagak Lumayung (Limbangan Garut)
  64. Sri Wulan (Batu Hiu, Pangandaran Ciamis)
  65. Eyang Kasepuhan (Talaga Sanghiang, Gunung Ciremai)
  66. Aki manggala (Gunung Bentang, Galunggung)
  67. Ki Adjar Santjang Padjadjaran (Gunung Bentang, Galunggung)
  68. Eyang Mandrakuaumah (Gunung Gelap Pameungpeuk, Garut)
  69. Embah Hadji Muhammad Pakis (Banten)
  70. Eyang Boros Anom (Situ Lengkong, Pandjalu Ciamis)
  71. Embah Raden Singakarta (Nangtung, Sumedang)
  72. Raden Rangga Aliamuta (Kamayangan, Lewo-Garut)
  73. Embah Dalem Kasep (Limbangan Garut)
  74. Eyang Imam Sulaeman (Gunung Gede, Tarogong)
  75. Embah Djaksa (Tadjursela, Wanaraja)
  76. Embah Wali Kiai Hadji Djafar Sidik (Tjibiuk, Garut)
  77. Eyang Hemarulloh (Situ Lengkong Pandjalu)
  78. Embah Dalem (Wewengkon, Tjibubut Sumedang
  79. Embah Bugis (Kontrak, Tjibubut Sumedang)
  80. Embah Sulton Malikul Akbar (Gunung Ringgeung Garut)
  81. Embah Dalem Kaum (Mesjid Limbangan Garut)
  82. Mamah Sepuh (Pesantrean Suralaya
  83. Mamah Kiai hadji Yusuf Todjiri (Wanaradja)
  84. Uyut Demang (Tjikoneng Ciamis)
  85. Regregdjaya (Ragapulus)
  86. Kiai Layang Sari (Rantjaelat Kawali Ciamis)
  87. Embah Mangun Djaya (Kali Serayu, Banjarnegara)
  88. Embah Panggung (Kamodjing)
  89. Embah Pangdjarahan (Kamodjing)
  90. Syekh Sukri (Pamukiran, Lewo Garut)
  91. Embah Dipamanggakusumah (Munjul, Cibubur)
  92. Aki Mandjana (Samodja, Kamayangan)
  93. Eyang Raksa Baya (Samodja, Kamayangan)
  94. Embah Dugal (Tjimunctjang (
  95. Embah Dalem Dardja (Tjikopo)
  96. Embah Djaengranggadisastra (Tjikopo)
  97. Nyi Mas Larasati (Tjikopo)
  98. Embah Dalem Warukut (Mundjul, Cibubur)
  99. Embah Djaya Sumanding (Sanding)
  100. Embah Mansur Wiranatakusumah (Sanding)
  101. Embah Djaga Alam (Tjileunyi)
  102. Sembah Dalaem Pangudaran (Tjikantjung Majalaya)
  103. Sembah Dalem Mataram (Tjipantjing)
  104. Eyang Nulinggih (Karamat Tjibesi, Subang)
  105. Embah Buyut Putih (Gunung Pangtapaan, Bukit Tunggul)
  106. Embah Ranggawangsa (Sukamerang, bandrek)
  107. Eyang Yaman (Tjikawedukan, Gunung Ringgeung Garut)
  108. Embah Gurangkentjana(Tjikawedukan, Gunung Ringgeung Garut)
  109. Embah Gadjah Putih (Tjikawedukan Gunung Wangun)
  110. Ratu Siawu-awu (Gunung Gelap, Pameungpeuk Sumedang)
  111. Embah Mangkunegara (Cirebon)
  112. Embah Landros (Tjibiru Bandung)
  113. Eyang Latif (Tjibiru Bandung)
  114. Eyang Penghulu (Tjibiru Bandung)
  115. Nyi Mas Entang Bandung (Tjibiru Bandung)
  116. Eyang Kilat (Tjibiru Bandung)
  117. Mamah Hadji Umar (Tjibiru Bandung)
  118. Mamah Hadji Soleh (Tjibiru Bandung)
  119. Mamah Hadji Ibrahim (Tjibiru Bandung)
  120. Uyut Sawi (Tjibiru Bandung)
  121. Darya bin Salmasih (Tjibiru Bandung)
  122. Mamah Hadji Sapei (Tjibiru Bandung)
  123. Embah Hadji Sagara Mukti (Susunan Gunung Ringgeung)
  124. Eyang Istri (Susunan Gunung Ringgeung)
  125. Eyang Dewi Pangreyep (Gunung Pusaka Padang Garut)
  126. Ratu Ayu Sangmenapa (Galuh)
  127. Eyang Guru Adji panumbang (Tjilimus Gunung Sawal)
  128. Eyang Kusumah Adidinata (Tjilimus Gunung Sawal)
  129. Eyang Rengganis (Pangandaran Ciamis)
  130. Ki Nurba’in (Sayuran, Gunung Tjikursi)
  131. Buyut Dasi (Torowek Tjiawi)
  132. Embah Buyut Pelet (Djati Tudjuh Kadipaten)
  133. Embah Gabug (Marongge)
  134. Eyang Djayalaksana (Samodja)
  135. Nyi Mas Rundaykasih (Samodja)
  136. Nyi Mas Rambutkasih (Samodja)
  137. Eyang Sanghiang Bongbangkentjana (Ujung Sriwinangun)
  138. Eyang Adipati Wastukentjana (Situ Pandjalu Ciamis)
  139. Eyang Nila Kentjana (Situ Pandjalu, Ciamis)
  140. Eyang Hariangkentjana (Situ Pandjalu Ciamis)
  141. Embah Dalem Tjikundul (Mande Cianjur)
  142. Embah Dalem Suryakentjana (PantjanitiCianjur)
  143. Embah Keureu (Kutamaneuh Sukabumi)
  144. Ibu Mayang Sari (Nangerang Bandrek Garut)
  145. Eyang Prabu Widjayakusumah (Susunan Payung Bandrek Garut)
  146. Embah Sayid Kosim (Gunung Alung Rantjapaku)
  147. Embah Bang Sawita (Gunung Pabeasan Limbangan Garut)
  148. Uyut Manang Sanghiang (Banten)
  149. Eyang Ontjar (Nyampai Gunung Bungrangrang)
  150. Eyang Ranggalawe (Talaga Cirebon)
  151. Ibu Siti Hadji Djubaedah (Gunung Tjupu Banjar Ciamis)
  152. Mamah Sepuh ((Gunung Halu Tjililin Bandung)
  153. Embah Sangkan Hurip (Ciamis)
  154. Embah Wali Abdullah (Tjibalong Tasikmalaya)
  155. Mamah Abu (Pamidjahan Tasikmalaya)
  156. Embah Dalem Panungtung Hadji Putih Tunggang Larang Curug Emas (Tjadas Ngampar Sumedang)
  157. Raden AstuManggala (Djemah Sumedang)
  158. Embah Santiung (ujung Kulon Banten)
  159. Eyang Pandita (Nyalindung Sumedang)
  160. Embah Durdjana (Sumedang)
  161. Prabu Sampak Wadja (Gunung Galunggung Tasikmalaya)
  162. Nyi Mas Siti Rohimah/Ratu Liongtin (Jambi Sumatera)
  163. Eyang Parana (Kulur Tjipatujah, Tasikmalaya)
  164. Eyang Singa Watjana (Kulur Tjipatujah, Tasikmalaya)
  165. Eyang Santon (Kulur Tjipatujah, Tasikmalaya)
  166. Eyang Entjim (Kulur Tjipatujah, Tasikmalaya)
  167. Eyang Dempul Wulung (Djaga Baya Ciamis)
  168. Eyang Dempul Walang (Djaga Baya Ciamis)
  169. Eyang Giwangkara (Djaga Baya Ciamis)
  170. Embah Wali Hasan (Tjikarang Bandrek, Lewo Garut)
  171. Embah Raden Widjaya Kusumah (Tjiawi Sumedang)
  172. Dalem Surya Atmaja (Sumedang)
  173. Eyang Rangga Wiranata (Sumedang)
  174. Eyang Mundinglaya Dikusumah (sangkan Djaya, Sumedang)
  175. Eyang Hadji Tjampaka (Tjikandang, Tjadas Ngampar Sumedang)
  176. Eyang Pangtjalikan (Gunung Ringgeung Garut)
  177. Eyang Singa Perbangsa (Karawang)
  178. Embah Djaga Laut (Pangandaran)
  179. Raden Ula-ula Djaya (Gunung Ringgeung Garut)
  180. Raden Balung Tunggal (Sangkan Djaya, Sumedang)
Makam-makam di atas baru sebagian kecil saja yang bisa disampaikan. Masih banyak lagi situs sejarah dan makam keramat yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Kamis, 22 Maret 2012

DESAKU BRUNO"BORNEO CITY"

Bruno, Purworejo


Bruno
—  Kecamatan  —
Negara  Indonesia
Provinsi Jawa Tengah
Kabupaten Purworejo
Pemerintahan
 - Camat -
Luas 73 km²
Jumlah penduduk 42.189 (tahun 2000)[1]
Kepadatan 579 jiwa/km²
Desa/kelurahan 18
Bruno adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Dinamakan "Bruno" dikarenakan kecintaan dan juga apresiasi masyarakat sekitar terhadap sebuah film, Brüno. Kecamatan Bruno merupakan kecamatan di kabupaten purworejo yang seluruh wilayahnya adalah pegunungan. Terletak di barat laut dari Kota Purworejo dan sebelah utara dari kota Kutoarjo. Kecamatan ini berbatasan dengan kabupaten Wonosobo di utara dan barat serta kecamatan Kemiri di selatan dan timur. Kecamatan Bruno juga merupakan sentra buah durian di Kabupaten Purworejo dan juga ada tempat wisata yang cukup terkenal yaitu air terjun 'Jurug Muncar' tingginya mencapai 50 meter, yang terletak di desa Kaliwungu, tapi sayang belum di kelola dengan baik.

 Desa/kelurahan

Rabu, 21 Maret 2012

AKU

CHAIRIL ANWAR
Puisi Karya Chairil Anwar Berjudul " AKU "

Kalau Sampai Waktuku

Ku Mau Tak Seorang Kan Merayu


Tidak Juga Kau


Tak Perlu Sedu Sedan Itu


Aku Ini Binatang Jalang

Dari Kumpulannya Terbuang



Biar Peluru Menembus Kulitku

Aku Tetap Meradang Menerjang


Luka Dan Bisa Kubawa Berlari

Berlari

Hingga Hilang Pedih Perih


Dan Aku Akan Lebih Tidak Perduli


Aku Mau Hidup Seribu Tahun Lagi


( 1943 )

KOMPUTER ERA 2020

NexTep - Konsep Komputer Masa Depan - ERA 2020

Konsep Komputer Masa Depan - Komputer Gelang Sony NexTep- ERA 2020

Setidaknya beginilah konsep impian masa depan Komputer versi Sony. Pada 2020 Kita Bisa Pakai Komputer Sony Pada pergelangan tangan kita untuk kebutuhan kita sekarang untuk konektivitas internet sangat mendalam bahwa perangkat seperti Komputer Nextep terikat bisa saja akan terwujud untuk masa depan. Dikembangkan untuk dipakai sebagai gelang, konsep komputer dibangun dari touchscreen OLED fleksibel. Dialokasikan untuk tahun 2020, fitur seperti sebuah proyektor hologram (untuk layar), tarik-lepas (pull-out) panel keyboard yang ekstra dan kompatibilitas jaringan sosial, membuat konsep ini menjadi masuk akal. Sepuluh tahun dari sekarang tidak terlalu jauh, jadi berapa banyak dari Anda berpikir kami akan membeli gadget tersebut?

Berikut model desain Komputer "NexTep" :

1





2





3





4





5





6






7





8